Undangan:

http://m.adgoggle.org/r/buyll60e

Friday, December 13, 2013

KESADARAN SEMU

KESADARAN SEMU (Alp. Donny Reston)

Dari titik sepi aku memandang langit yang semakin pekat.
hanya menikmati gelap berjelaga tanpa berusaha bertanya
Ini bukan sebuah perayaan meski petir kadang merobek malam.
Sayup-sayup hujan datang dari barat tanpa gerimis dan
dengan cepat kembali membasahi tanah yang belum kering.
Riuhnya seperti refrain lagu usang yang kehilangan arti
Lagu yang pernah aku senandungkan pada badai
di atas sebuah sampan tua tanpa dayung dan tanpa kemudi.
Di dalam Desember aku meyakinkan diri bahwa hidup butuh mimpi untuk diraih
Tujuan harus dicari, harapan jangan berhenti.
Sayangnya, tak selamanya aku adalah sesungguhnya aku.
Kewarasan kadang pergi dan tak peduli ketika kubuang sauh.
Batal berlabuh malah kembali ke laut.

Thursday, November 7, 2013

TUNANGAN

TUNANGAN (Alp. Donny Reston)

Di ujung bulan semalam, aku menitip awal sebuah janji di jari manismu,
Bukan cahaya berpendaran tetapi cinta yang sederhana
Bukan mencari keajaiban dalam desir angin
tetapi hanya sekedar duduk di sampingmu
sembari menanti pelangi setelah hujan.
Cinta ini adalah sekumpulan niat yang sederhana:
menapaki jazirah hidup kita seringan pena menulis baris-baris takdir.

Wednesday, November 6, 2013

BUKAN UNTUKMU

BUKAN UNTUKMU (Alp. Donny Reston)
Gerimis turun menusuk bumi hingga ke akar
Di persimpangan aku berdiri membiarkan diri tak terlindung
menatap sepi pada matahari petang yang sangat samar
(sinarnya tertutup awan pekat menjelang sore)
Sungguh, aku merasa sendiri tetapi kunikmati kedamaiannya
sambil menunggu malam yang mulai merayap bersama mendung.
Perasaan ini milikku, tak usah peduli.
Meski jiwamu mengharap aku berbagi
tetapi nyanyian rindumu terasa sumbang.
Aku bukan jawaban atas doamu, harusnya kau sadari itu.
Biarkan saja aku di sini, sendiri, dan kebasahan
Sebab gerimis tak akan membuatku tenggelam.

Tuesday, June 25, 2013

KITA


KITA  (Alp. Donny Reston)

Kita adalah matahari ketika terbit dan terbenam
semua rasa pernah kita lepas ke tengah samudera
dan menggema lewat warna-warni pelangi setelah hujan reda.
Kita adalah gugusan bintang  ketika bulan menjadi raja atau malam kehilangan warna
tawa dan sedih pernah kita lukis dalam kegelapan
dan hilang dalam hitam pekatnya belantara.
Kita adalah kau dan aku dalam nyanyian yang sama
meski di beberapa birama terakhir nada kita berbeda
aku tetap suara satu dan kau menjadi suara dua.
Dengan demikian, rindu kehilangan maknanya
karena di mana aku ada, kau juga ada:
di mana kau bernyanyi, di suatu tempat -entah jauh atau dekat-
aku juga menyanyikan lagu yang sama.
Kita adalah matahari yang satu.
Kita adalah gugusan bintang-bintang.

Sunday, June 16, 2013

KE DASARMU


KE DASARMU (Alp. Donny Reston)
Tibalah waktu aku meninggalkanmu
laut yang tenang tanpa riak, diteduhi gunung yang hijau dari angin dan topan.
Sebab sekali aku terbangun dari mimpi yang indah, terlihat olehku
cahayamu yang memantulkan senja dari garis cakrawala.
Tetapi sang ombak terus mengejar pantai, menyerang tebing-tebing curam.
Mereka maju bersama mega dan bersekutu dengan badai.
Dan aku terseret ke dalam palung, tenggelam hingga ke dasar.

KEPEDIHANMU


KEPEDIHANMU (Alp. Donny Reston)
Angin telah mempertemukan dingin dengan hari
dan membiarkanmu bernafas dalam kelabu cakrawala
meski kau coba menyamarkan tangismu
dalam hujan
tetapi batinmu tetap koyak
tercabik badai kemarin.
Hanya butuh sedikit saja keberanian
untuk menjelajahi waktu sebab sejak awal mula
aku memastikan bahwa
akan ada tempat berteduh untuk hatimu.

POSSESIF


POSSESIF (Alp. Donny Reston)
Maaf jika harus mematahkan sayap-sayapmu
sehingga kau tak lagi dapat terbang ke langitmu yang biru.
Menurutmu aku kejam
tetapi aku terlalu yakin bahwa dengan begitu
aku dapat memilikimu selamanya.
Mungkin aku naif, tetapi hanya itu satu-satunya
cara yang aku tahu agar kau tak pernah bisa beranjak dari aku.
Aku mencintaimu setengah mati dan
engkau membenciku setengah hidup.

TERLALU NAIF


TERLALU NAIF (Alp. Donny Reston)
Terlalu naif
ketika mengatakan bahwa cinta kita akan selalu baik-baik saja.
Nyatanya tidak!
Hidup tak slalu bahagia dan kita tak slalu bisa berjalan di garis lurus.
Rencana tak slalu sempurna dan badai kadang menghantam.
Malam tak slalu purnama dan sore tak slalu sama.
Kau dan aku mungkin suatu ketika duduk bersama lagi
menatap padang yang sama tempat rumah akan kita bangun.
Optimislah!

YANG BENAR SAJA


YANG BENAR SAJA (Alp. Donny Reston)
Yang benar saja!
Di rasamu, masih aku ‘kan?!
Jangan lawan hatimu sebab kau juga masih ada di sini,
meski kita sama-sama berpikir untuk angkat kaki,
melangkah pergi, dan hilang ingatan.
Gerimis turun seperti sakit hati. Kau tinggalkan sepi untukku
dan kutinggalkan sunyi untukmu.
Lalu, tentang sajak usang yang kau tulis itu,
aku sungguh tak suka!