RINDU HANYA DENDAM

RINDU HANYA DENDAM (Alp. Donny Reston)

Di sini sepi.

Aku teringat pada segenggam daun kering

yang pernah kita tabur  di ladang musim hujan.

Semerbak bunga edelweis di sudut meja mengingatkanku pada

keabadian yang pernah kita janjikan:

sebuah harapan yang tak berbanding lurus dengan kenyataan.

Hujan tak kunjung datang, hanya mata yang berkaca-kaca.

Jika kau lihat sekarang,

mungkin kau sadar bahwa itu bukan dusta.

Hari itu aku pergi karena cinta terasa menyesatkan

padahal aku menyayangimu.

Dan sekarang pelan-pelan kulukis garis- garis wajahmu

di atas cakrawala malam.

Suatu ketika akan kulipat cakrawala itu

dan kusimpan di bulan warna jingga – tempatmu biasa mengadu

rindu ini hanya dendam.